Skip to main content

Tolak RUU Pornografi

Pernyataan Resmi:
Saya sebagai warga negara Republik Indonesia menolak keberadaan RUU Pornografi dan meminta DPR menarik RUU yang tidak produktif ini.

Uneg-uneg gw:
Ya, ampun, masih aja dibahas RUU Pornografi. Nih, beberapa alasan keberatan gw:
#1 UU ini mendiskriminasi perempuan sebagai pihak yang menimbulkan kejahatan

Jadi, perempuan itu tidak berhak mengenakan pakaian yang dia pakai, mengenakan kosmetik yang dia sukai, dll. Baca TEMPO edisi 25 Sept - 5 Okt 2008 pp.38-39

#2 UU ini menampik keberadaan Republik Indonesia sebagai satu negara yang *multikultural*

Keberadaan UU ini dapat membuat klaim bagi sekelompok agama "mayoritas" untuk memaksakan kebudayaan Arab kepada budaya Indonesia. Dengan demikian, kebudayaan daerah sebagai aset budaya nasional mati.

#3 UU ini tidak berdasar kepada hitam di atas putih

Pornografi adalah hal yang abu-abu. Apakah Sinden-sinden di Jawa dan para penari Papua dapat dikatakan pornografi? Apa bedanya antara Tank-top dengan Kemben? Ibu-ibu berarti dilarang menyusui anaknya.

Kesimpulan:
Parahlah DPR. Kalo emang berani, kenapa gak bikin RUU tentang PEMBUKTIAN TERBALIK DALAM KASUS KORUPSI? BERANI GAK??!!

===
Sengaja gak dilanjutin, abis ada orang yang lagi puasa, ntar pada ikutan geram. :D

Comments

  1. Anonymous8:42 PM

    i dont agree with your #1, the rest are fine.

    first, you simply cant wear anything you want (this is just MHO). second, male pornography do exist, so this will also hurt male nudists out there.

    ReplyDelete
  2. Jep..
    It's time to you to realize the meaning of politics and agenda.

    ReplyDelete
  3. @tino:
    Tapi biasanya, khan, yang disalahin cewe.

    @ramot:
    Gw gak peduli sama politik, tapi kalo sampe menyangkut disintegrasi gini, gw marah bener. Buat apa para pahlawan revolusi mati tapi anak cucunya gak bersyukur?

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

STAN vs. UI

Ugh, kasihan banget adek gue. Saking kepinteran dia jadi dapet Akuntansi UI dan STAN. Jadi bingung mau masuk yang mana. Beberapa orang (termasuk orang tua gue), menyarankan masuk STAN. Gue malah memperburuk suasana dengan membela memasuki Akuntansi UI, maklum bela almamater. Duh, gue jadi merasa bersalah bikin dia ragu-ragu. Kira-kira enakan masuk mana, yah? Gue juga gak tahu keuntungan masing-masing. Hasil debat sementara: ~ Untuk jangka panjang masuk UI, untuk jangka pendek STAN. ~~Tapi, dia itu kan cewek, ntar pas menikah kemungkinan besar karir terhambat. Eits, ntar, dulu, sekarang kan jamannya emansipasi, bisa aja cowoknya yang jadi BRT. ~ STAN sarang korupsi, kalo masuk STAN jadi pegawai negeri. Kalo mau kaya harus korupsi. Tapi kalo masuk UI, lulus masuk jadi akuntan publik. Sekarang ini, orang membayar akuntan publik untuk memanipulasi nilai pajak dan aset. *SIGH*. Jadi gak ada yang beres ~ dll. Yah, udah gue jadi bingung, apa lagi dia nanya saran gue. Buah, gue gak pengalaman

I Hate Marvel Civil War Storyline In Comic

See this snippets from The Amazing Spiderman: [1] http://scans-daily.dreamwidth.org/4625006.html The snippets on [1] made it clear: Stan Lee made Spidey have a strong believe in Privacy. The comic strips show how Spidey even have to face charges because of his anonymity. The accuser even made many accusation to other entities for political attacks. A fan-art/art I've found in the 90's illustrated Spiderman standing in front of Peter Parker tomb. I don't know if that was originally from comic book or fan-made, 90's are a long time ago. That art mesmerized me and introduced me to the importance of privacy. In late nineties, I was joined to a program hold by an NGO. So, at that time I know how crucial a privacy was (and still is) to humanity. I'm not exaggerating! Humanity would fall to big financial organizations if people could not voice their fears in anonymity. Whistleblowers around the world would not dare to come up. We would not see any suppression ge