Got it from my BB on FS, a story of The Police, The Army, and The Intelligent.
The Police Department, The Army, and The Intel were boasting of each other strength and claiming of their ability to get any criminal down. So, in order to prove their words, the Government give each of them a test: To catch a white rabbit. The government release the rabbit to the forest and let the three catch it.
First the intel. They put inside man over the place asking questions about the white rabbit. After a month of searching, they give a report stating that the white rabbit were never exist and it was a hoax.
Then, came the army. They search the forest and after a month of no result they burn the forest and fries every living things inside. So, they manage to find the rabbit roasted dead.
Not so effective, so the government play the test to the police:
So, the police go to the forest. Two hours later, they come out with a heavily beaten white mice yelling:
"YES... YES... I AM THE RABBIT! I AM THE RABBIT!"
======================
ORIGINAL VERSION:
Polisi, ABRI, dan BIA
Kepolisian, ABRI, dan badan intelijen
BIA saling menyombongkan bahwa
merekalah yang terbaik dalam menangkap
penjarah yang sedang marak saat
sekarang. Pemerintah merasa perlu untuk
melakukan tes terhadap hal ini.
Dilepaskan seekor kelinci ke dalam
hutan dan ketiga kelompok pengikut tes
di atas harus berusaha menangkapnya.
BIA masuk ke hutan. Mereka menempatkan
informan-informan di setiap pelosok
hutan itu. Mereka menanyai setiap
pohon, rumput, semak dan binatang di
hutan itu. Tidak ada pelosok hutan
yang tidak di interogasi. Setelah satu
bulan penyelidikan hutan secara
menyeluruh akhirnya BIA
mengambil kesimpulan bahwa kelinci
tersebut tidak pernah ada, alias hanya
isu.
ABRI masuk ke hutan. Setelah satu
bulan kerja tanpa hasil,
merekaakhirnya kehilangan kesabaran
dan membakar hutan sehingga
setiapmakhluk hidup didalamnya
terpanggang tanpa terkecuali. Akhirnya
kelinci tersebut diketemukan dalam
kondisi hitam legam, mati... tentu
saja.
Polisi masuk hutan. Dua jam kemudian,
mereka keluar dari hutan sambil
membawa seekor tikus putih yang telah
hancur-hancuran badannya dipukuli.
Tikus putih itu berteriak-teriak :
"YA.... YA.... SAYA MENGAKU ! SAYA
KELINCI ! SAYA KELINCI !"
The Police Department, The Army, and The Intel were boasting of each other strength and claiming of their ability to get any criminal down. So, in order to prove their words, the Government give each of them a test: To catch a white rabbit. The government release the rabbit to the forest and let the three catch it.
First the intel. They put inside man over the place asking questions about the white rabbit. After a month of searching, they give a report stating that the white rabbit were never exist and it was a hoax.
Then, came the army. They search the forest and after a month of no result they burn the forest and fries every living things inside. So, they manage to find the rabbit roasted dead.
Not so effective, so the government play the test to the police:
So, the police go to the forest. Two hours later, they come out with a heavily beaten white mice yelling:
"YES... YES... I AM THE RABBIT! I AM THE RABBIT!"
======================
ORIGINAL VERSION:
Polisi, ABRI, dan BIA
Kepolisian, ABRI, dan badan intelijen
BIA saling menyombongkan bahwa
merekalah yang terbaik dalam menangkap
penjarah yang sedang marak saat
sekarang. Pemerintah merasa perlu untuk
melakukan tes terhadap hal ini.
Dilepaskan seekor kelinci ke dalam
hutan dan ketiga kelompok pengikut tes
di atas harus berusaha menangkapnya.
BIA masuk ke hutan. Mereka menempatkan
informan-informan di setiap pelosok
hutan itu. Mereka menanyai setiap
pohon, rumput, semak dan binatang di
hutan itu. Tidak ada pelosok hutan
yang tidak di interogasi. Setelah satu
bulan penyelidikan hutan secara
menyeluruh akhirnya BIA
mengambil kesimpulan bahwa kelinci
tersebut tidak pernah ada, alias hanya
isu.
ABRI masuk ke hutan. Setelah satu
bulan kerja tanpa hasil,
merekaakhirnya kehilangan kesabaran
dan membakar hutan sehingga
setiapmakhluk hidup didalamnya
terpanggang tanpa terkecuali. Akhirnya
kelinci tersebut diketemukan dalam
kondisi hitam legam, mati... tentu
saja.
Polisi masuk hutan. Dua jam kemudian,
mereka keluar dari hutan sambil
membawa seekor tikus putih yang telah
hancur-hancuran badannya dipukuli.
Tikus putih itu berteriak-teriak :
"YA.... YA.... SAYA MENGAKU ! SAYA
KELINCI ! SAYA KELINCI !"
Kalau gak salah ini lelucon udah dari zaman perjuangan. Lelucon aslinya, menyindir kekejaman Kempetai.
ReplyDeletesumbernya: hmm.. kalau gak salah buku Karangan James Danandjaya mengenai Ilmu Foklor
Ow, gw kira joke2 biasa... wah gak nyangka. Nar, lo orang Endonesa bukan sih?
ReplyDelete