Skip to main content

For 5 Sic? Se7en!

Sebenarnya gw males blogwalking, tapi ada satu post yang bikin gw tetap di planet ubuntu-id:

http://okto.silaban.net/2009/02/linux/linuxer-yang-kecewa/

Hehehe... postingan yang menarik dan komentar yang menarik. Intinya, sedihnya, lebih banyak mikirin kepentingan pribadi dibandingkan kepentingan orang banyak. Pantas aja kita gampang dijajah mulu.

Coba pikir, orang bilang kita dijajah 350 tahun oleh Belanda. Tapi, coba lo baca buku2 sejarah (walau diperhalus dan tidak secara eksplisit dijelaskan), adalah para priyayi yang menjual orang2 malang itu ke Suriname. Bahkan pas zaman kerja paksa, penyelewengan hukum terjadi oleh mereka.

Sampai sekarang pun sama. BUMN-BUMN itu jelas diuntungkan oleh monopoli, apalagi PLN dan Pertamina. Tapi, sewenang-wenang aja mereka bikin harga padahal jelas2 mereka sendiri yang maen KKN bikin kontrak listrik/minyak gak beres. Makanya, gw bersyukur banget waktu Laksamana Sukardi menjual aset-aset BUMN. Liat, tuh, Indosat, andai kata masih dipegang sama negara pasti sampe sekarang mandek kayak Telkom. Telkom juga pasti gak bakal kayak sekarang, terpaksa berubah.

Kalau ditanya, mending menginvestasikan duit di bank yang meminjamkan kredit kepada UKM atau kepada bank yang mengiming-imingkan hujan hadiah, apa jawab Anda?

"Ya, pasti keuntunganlah, khan, duit duit gw, apa hak lo?" Pasti itu dan variasinya kebanyakan pikiran kita. Siapa juga mau menanamkan dana ke bank yang pertama? Bank itu pasti untuk menekan bunga kredit, pasti menurunkan suku bunganya yang secara otomatis mengurangi pendapatan kita.

"Kita ini mahasiswa, kita ini agent of change. Tidak kah sadar kalo kita ini disubsidi ol..."

"[^BULLSH[a-z]T$]! Gw dibiayai sama orang tua gw."

Ya, kita dibiayai oleh orang tua kita untuk sekolah. kita juga dibiayai oleh orang-orang sekitar kita. Teman yang meminjamkan kita penghapus, rival yang membangkitkan semangat untuk berjuang, serta figuran-figuran yang menghiasi untuk sekedar membangkitkan perasaan kita bahwa kita tidak sendiri. Teguran yang membuat kita bisa merasakan emosi, pelukan yang membuat kita mengerti kehangatan, senang, dan sedih membuat kita merasa "hidup"/"nyata"/"ada".

berbagi.

Sejauh mana kita memahami konsepnya dan kita mengerti bahwa di dunia ini adalah saling berbagi. Bukan berbagi secara komunis atau pun memiliki seperti liberalis, tapi seperti Tuhan yang menurunkan hujan bukan saja kepada umat-Nya tetapi juga kepada setiap orang.

Apakah demi Tuhan yang sedemikian baiknya engkau membunuh sesamamu?

Lalu mau membahas apa sebenarnya postingan ini? Meracau saja, pantas jadi gak jelas dan iseng.

Comments

Popular posts from this blog

STAN vs. UI

Ugh, kasihan banget adek gue. Saking kepinteran dia jadi dapet Akuntansi UI dan STAN. Jadi bingung mau masuk yang mana. Beberapa orang (termasuk orang tua gue), menyarankan masuk STAN. Gue malah memperburuk suasana dengan membela memasuki Akuntansi UI, maklum bela almamater. Duh, gue jadi merasa bersalah bikin dia ragu-ragu. Kira-kira enakan masuk mana, yah? Gue juga gak tahu keuntungan masing-masing. Hasil debat sementara: ~ Untuk jangka panjang masuk UI, untuk jangka pendek STAN. ~~Tapi, dia itu kan cewek, ntar pas menikah kemungkinan besar karir terhambat. Eits, ntar, dulu, sekarang kan jamannya emansipasi, bisa aja cowoknya yang jadi BRT. ~ STAN sarang korupsi, kalo masuk STAN jadi pegawai negeri. Kalo mau kaya harus korupsi. Tapi kalo masuk UI, lulus masuk jadi akuntan publik. Sekarang ini, orang membayar akuntan publik untuk memanipulasi nilai pajak dan aset. *SIGH*. Jadi gak ada yang beres ~ dll. Yah, udah gue jadi bingung, apa lagi dia nanya saran gue. Buah, gue gak pengalaman ...

I Hate Marvel Civil War Storyline In Comic

See this snippets from The Amazing Spiderman: [1] http://scans-daily.dreamwidth.org/4625006.html The snippets on [1] made it clear: Stan Lee made Spidey have a strong believe in Privacy. The comic strips show how Spidey even have to face charges because of his anonymity. The accuser even made many accusation to other entities for political attacks. A fan-art/art I've found in the 90's illustrated Spiderman standing in front of Peter Parker tomb. I don't know if that was originally from comic book or fan-made, 90's are a long time ago. That art mesmerized me and introduced me to the importance of privacy. In late nineties, I was joined to a program hold by an NGO. So, at that time I know how crucial a privacy was (and still is) to humanity. I'm not exaggerating! Humanity would fall to big financial organizations if people could not voice their fears in anonymity. Whistleblowers around the world would not dare to come up. We would not see any suppression ge...