Skip to main content

WTF: Kisah Mantan Pecandu Linux

Brikut ini kisah dari Forum KSL-UI yang diambil dari forum telematika.
--

“Hai nama gue Asal(19), gue adalah
mantan pecandu linux, gue berkenalan dengan linux pada tahun 96, gue
pertama kali nyoba slackware setelah ditawari temen-temen gue, abis itu
gue mulai nyoba redhat dan suse, akhirnya gue kebablasan dan gue mulai
kecanduan suse di awal tahun 1999. Pokoknya hari-hari gue selalu diisi
dengan nyobain suse terus mulai dari install sampai coba-coba bikin
aplikasi web programming, gue mulai ngelupaain dunia sekeliling gue,
ortu, tmn2 dan pelajaran sekolah. Semuanya gue tinggallin demi linux
suse, badan gue menggiggil kedinginan setiap musim hujan, setiap bangun
tidur gue bingung antara mau install suse, makan pagi, bikin aplikasi,
ke sekolah atau minta duit ke nyokap buat beli CD linux suse terbaru,
pokoknya gue tiap pagi selalu dalam keadaan bingung!.

Nggak puas dengan linux suse, gue mulai kenalan dengan namanya kehidupan
malam, diam-diam setiap malam gue pergi ke rumah teman gue yang
mengadakan pesta linux bebas gila-gilaan, disana kita bebas nyobain
linux suse dengan komputer tipe tercanggih dan hardware multi media
lengkap, gue dan temen-temen mulai coba bikin animasi dan
sebagainya pake suse. Bahkan temen-temen gue yang cewe’ tanpa malu-malu
memperlihatkan kecanggihannya bikin aplikasi internet pake software
platform suse, wah canggih deh pokoknya. Sampai akhirnya nyokap gue
curiga melihat kelakuan gue dan pada suatu hari nyokap menggeladah
kamar gue, dan menemukan CD dan komputer gue yang telah terinstall
Linux.

Gue dimarahin abis-abisan sama bokap dan nyokap, Bokap gue sampai ngamuk
berat dan ngancurin semua koleksi CD linux gue. Gue dibawa ke psikiater
trus gue dinasehati macam-macam seperti “dilarang anu, jangan itu,
jangan begini dan sebagainya”, gue juga dibawa ke dokter untuk
diperiksa darah gue apakah mengandung virus atau tidak, setelah
diperika , ternyata benar apa yang gue khawatirkan, ternyata darah gue
berwarna merah bukan berwarna biru seperti yang dibangga-banggakan oleh
keluarga besar gue selama ini, gue harus menerima kenyataan bahwa
ternyata gue bukan keturunan bangsawan. Nyokap dan bokap gue akhirnya
sepakat membawa gue ke rumah sakit ketergantungan linux di daerah
terpencil jawa barat, pada awalnya gue merasa tersiksa banget, nggak
betah oeey, setelah 6 bulan gue digembleng dan dipaksa untuk ambil
sertifikat MCSE dan MCSD dari Microsoft, akhirnya gue sadar sendiri,
bahwa memang selama ini gue salah. gue sekarang sudah tobat dan
berjanji nggak mau janji-janji lagi. demikianlah cerita gue, semoga
bisa diambil hikmahnya”

Hidup ini penuh dengan pilihan ,sebagian adalah
pilihan benar sebagian lagi pilihan salah. Kita BEBAS menentukan arah
hidup kita. Tapi ingat, menyangkut pilihan sistem operasi, hanya ada
dua pilihan, yakni Susah dan Gampang.

Comments

  1. Anonymous4:10 PM

    Ha3x, kocak abis nih orang. Emang linux tu selevel candu untuk orang2 tertentu kali yak.

    ~syn

    ReplyDelete
  2. Anonymous5:53 PM

    Gila.. guyonan awal 2000-an masih beredar begini.. hihihi...

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

STAN vs. UI

Ugh, kasihan banget adek gue. Saking kepinteran dia jadi dapet Akuntansi UI dan STAN. Jadi bingung mau masuk yang mana. Beberapa orang (termasuk orang tua gue), menyarankan masuk STAN. Gue malah memperburuk suasana dengan membela memasuki Akuntansi UI, maklum bela almamater. Duh, gue jadi merasa bersalah bikin dia ragu-ragu. Kira-kira enakan masuk mana, yah? Gue juga gak tahu keuntungan masing-masing. Hasil debat sementara: ~ Untuk jangka panjang masuk UI, untuk jangka pendek STAN. ~~Tapi, dia itu kan cewek, ntar pas menikah kemungkinan besar karir terhambat. Eits, ntar, dulu, sekarang kan jamannya emansipasi, bisa aja cowoknya yang jadi BRT. ~ STAN sarang korupsi, kalo masuk STAN jadi pegawai negeri. Kalo mau kaya harus korupsi. Tapi kalo masuk UI, lulus masuk jadi akuntan publik. Sekarang ini, orang membayar akuntan publik untuk memanipulasi nilai pajak dan aset. *SIGH*. Jadi gak ada yang beres ~ dll. Yah, udah gue jadi bingung, apa lagi dia nanya saran gue. Buah, gue gak pengalaman ...

Installing Goodix Fingerprint Reader Driver on Fedora

I currently have a Lenovo Thinkpad L14 laptop equipped with fingerprint. I was `belok` from KDE Neon to use Fedora 40 because of someone. Now I am tempted to enable my fingerprint: lsusb | grep -i fingerprint Bus 001 Device 004: ID 27c6:55b4 Shenzhen Goodix Technology Co.,Ltd. Fingerprint Reader Dump the firmware Assuming this is a fresh install, lets do some magic by getting some dependencies: sudo dnf install gcc git python-pip python-devel openssl Let's get the source code: git clone --recurse-submodules https://github.com/goodix-fp-linux-dev/goodix-fp-dump.git cd goodix-fp-dump Create an isolated Python environment: python -m venv .v source .v/bin/activate Do the magic: sudo su pip install -r requirements.txt python run_55b4.py exit There are some python scripts available. I run run_55b4.py because my device ID is 27c6: 55b4 . It will spell some nonsense, which is a good thing. That nonsense actually the firmware captured by our device. Also, I typed exit becaus...

Chivalry vs Feminism

Throughout these years I constantly making experiment about how our society perceive about the societal changes. The overhaul of sexist strata and the privilege reformations follow. Note that every change could be perceived as progress or detrimental to the society. The foremost subject that I run is about the opposite of manliness perceived by the oldies vs modern women. The modern era allow women go out from the kitchen into the office. They can have career and enjoy the privilege that men were exclusively had in years. And, can men also do the reverse? Can men also enjoy the privilege of what women do in the past? Can men move from office into the kitchen? And the answer on this era is: NO. While women could reverse their role, men are not allowed to do the same in this society. Society will punish you when a man tries to do that. They will put a healthy man who chose to be at home dad as an irresponsible not-a-man person. If a woman's worth could be rewritten, why not...