Skip to main content

Answering Ramot (U Think U R Right: The Sequel)

Quoting Ramot:

Kalau semua ga bisa, ya ud pindah rumah aja sekalian... susah bgt. Ini bukan negara komunis dimana semua orang harus sama rata sama rasa


Wah, Mot. Ini bukan masalah itu. Masalahnya seharusnya sebagai pemimpin-pemimpin di bidang IT, kita bisa peka terhadap kebutuhan bangsa ini. Kita bukan cuma memikirkan perut kita doang.

Soal makan Black Forest dan menjarah itu adalah analogi yang pengen gw gambarkan mengenai ketidakpedulian kita sebagai pemimpin di bidang IT.

Kalo pemimpin seperti kita, hanya memikirkan keuntungan untuk kita sendiri. We buy original softwares, we use that actively.

Lalu, para orang awam yang gak ngerti komputer. Yang pengen belajar komputer, yang masih "gaptek", yang berusaha untuk mengikuti perkembangan IT.

Mereka secara tidak sadar akan diarahkan untuk menggunakan s/w komersial.

Mot, ini poin yang penting:

Mereka gak tahu ada solusi yang lain, karena para IT strategist hanya menggunakan solusi s/w komersial. Mereka melihat ke kita!

Bangsa ini miskin baik secara moral maupun finansial. Untuk menutupi kebutuhan mereka, mereka terpaksa "menjarah". They buy pirated s/w.

Ini gak bagus! S/W Developer di negara ini gak bakal maju. IT di negeri ini akan selalu dijajah dan tidak bisa independen.

Seandainya ada orang2 di bangsa ini yang mengerti IT mengarahkan dan membuka mata bangsa ini, meyakinkan mereka bahwa ada solusi yang baik untuk masalah IT di bangsa ini, yakni Open Source/Free Software!

Seandainya... *SIGH*

========
END OF ANSWERING RAMOT
======================

Ini buat semua orang IT di Indonesia:

Jadilah orang biasa, gak usah peduli sama bangsa ini.

Pake aja s/w yang lo mampu beli, gak usah peduli sama banyak orang yang secara moral, pendidikan, dan finansial gak mampu.

Belajar aja untuk cari duit, gak usah peduli sama orang yang ekonominya gak mampu. Gak usah peduli sama mereka yang pikirannya gak mampu. Gak usah susah-susah pikirkan mereka. Gak usah susah-susah berusaha membuka pikiran mereka.

Toh, di bidang lain pun ahli-ahlinya sama juga gak peduli. Buat apa bidang IT menjadi pionir untuk peduli terhadap keselamatan bangsa? 'Khan, gampang, kalo terjadi riot dan negara ini tinggal sejarah tinggal kabur ke Singapura, Eropa, atau ke Amerika Utara. 'Khan, bidang kita gampang cari kerjaan.

Gw tahu, kok, negeri ini udah kebiasaan berbuat salah. Jadi, buat apa memperbaikinya? Toh, sebagian besar dari kita gak percaya benar-benar akan keberadaan Tuhan dan namanya akhirat. Toh, hampir semua orang gak mengerti akan artinya Kasih Tuhan dan Tuhan Maha Penyayang. Gak usah berusaha menyelami arti Kasih Tuhan. Gak usah susah-susah menjadi orang yang saleh. Toh, kita cuma tahu duit yang berkuasa, bukan Tuhan.

Buat apa jadi orang peduli?

Why bother?

======
END OF SINISTIC BELIEF
======================

I don't encourage people to not buying original softwares. It is a must, because people need to be respect for what they have delivered. Please do so.

But, please also mind other disabilities. Please remember to have research as fundamental asset. Please think wise and do right. Think for the future and do for other people.

One of my friend who's in Accenture once tell me the reason why the company sometimes do sosial works (do IT stuff without getting payed):


We belief that if this nation can be put into better level, this nation can have a decent growth. Many emerging companies will need consulting. So, our market can be grown.


So, by thinking others, we can gain benefit at the end. Besides, it is so wonderful to see people have better live.

What's good about life if it just meant for us?

========
END OF HOPE
=============

Comments

  1. Anonymous11:16 AM

    Masalah yang timbul dalam dunia kerja adalah, hampir tidak ada perusahaan besar yang memakai linux sebagai primary OS mereka, kenapa begitu? karena mereka tidak mau repot untuk memperbaiki kesalahan mereka sendiri, they need someone to call if something were to happen to the system, and of course someone with enuf money so that if the repair is indoable, then the company could just sue that someone and thus, relinquishing his business from bankrupt.

    Now, can you do that with Linux? no, except for Redhat which is at the (more or less) the same with Windows. It's not about freedom, it's always about business....

    ReplyDelete
  2. Jep, gw saranin lu penelitian langsung dulu ke masyarakat baru nulis artikel. You wanna know what I got for 2 years in Dormitory (Asrama), helping my friends in computer things?
    1. They ask me to design a computer with their limited budget. Okay, I design one.
    2. I always, mark this, ALWAYS tell them to install linux first, with any reasons I can think about. I tell them I use one anyway, it's easy, it's just the same as windows, blah blah blah. I even showed my computer to them.
    3. You wanna know their reaction?
    "Kamu pake linux? Ya wajar karena kuliah komputer pasti bisa. Aku kan ga kuliah komputer."

    You got my point? Mau kita jungkir balik bilang kita pake s/w alternatif ga bajak, mau kita bilang mudah bgt kok makenya, mereka udah PESIMIS duluan, dan mereka menganggap kalau kita pake s/w alternatif yang memang membutuhkan latihan lagi itu WAJAR, kalau mereka yang menggunakan NGGA WAJAR.

    Ngga ngaruh jep, they don't see us as in "Tut Wuri Handayani", they see us as "here comes tukang perbaiki komputer gw"

    Jadi, bukan gw ga peduli. Gw peduli, tapi mereka sendiri yang ga peduli dengan keadaan mereka. Gw hanya bisa menyarankan, terus menerus, tapi ga ngaruh jep, ga ngaruh. SMU-SMU sekarang ud pada punya lab komp, dan kebanyakan make windows. Bajakan lagi, bajakan lagi. Salah gw? Salah temen2 gw? (referring to IT practitioners) :p

    ReplyDelete
  3. Anonymous12:18 PM

    OS X gw tu legal :P Well it's the same thing when I introduced apple to the common people. They just given up at the same time they say it's cool.

    It's a windows world, and the world is stupid. Stupid as in having no will to learn rather than not having the power to do so..

    ReplyDelete
  4. Anonymous8:39 PM

    mp3? kalo mp3 sih pake piringan hitam aja (jadul mode on) :)). perasaan ada deh website luar yang ngejual lagu mp3 secara legal, 1 lagu bisa 2-3 dollar (CMIIW) kalo lagu2 indo (dari gw pribadi) mending beli CD atau kasetnya aja, lagipula gw gak terlalu fanatik sama banyak artis indo, jadinya koleksi kaset gw dikit :)

    kalo kondisi ideal dalam mengemukakan pendapat sih dilihat dari semua sisi (outside the box), bukan dari beberapa sisi aja. tapi IMO dimensi masalah ini udah terlalu banyak sehingga sulit untuk mengemukakan opini secara objektif. dari yang gw lihat comment di atas gw, kalian ngebahas dari 1 sisi aja. gw gak nyalahin.

    yang bikin gw eneg itu kalo sampe terjadi debat kusir, ngomong sampah gak ada artinya ngebelain sisinya yang diyakini benar.

    mo tanya pendapat gw? simple aja sih, mulai dari diri sendiri dan keluarga aja, gak perlu musingin (tepatnya terlalu memperhatikan masalah yang bukan jadi concern kita) apalagi jadi pahlawan kesiangan yang sok ngatur orang2 mestinya begini2, begitu2.. dengan kata lain: DO, ACT, AND DON'T TALK MUCH. budaya bangsa kita ini kebanyakan emang banyak omong gak banyak kerja yah?

    tuh kan? niat gw pengen 1-2 paragraf aja, kok jadi banyak ginih? bleh... btw, pendapat gw ini bisa salah di mata X, bisa bener di mata Y, namanya juga pendapat.. gw juga gak ngeflame siapa2, walaupun mungkin hatinya terbakar.

    *kembali sibuk*

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

STAN vs. UI

Ugh, kasihan banget adek gue. Saking kepinteran dia jadi dapet Akuntansi UI dan STAN. Jadi bingung mau masuk yang mana. Beberapa orang (termasuk orang tua gue), menyarankan masuk STAN. Gue malah memperburuk suasana dengan membela memasuki Akuntansi UI, maklum bela almamater. Duh, gue jadi merasa bersalah bikin dia ragu-ragu. Kira-kira enakan masuk mana, yah? Gue juga gak tahu keuntungan masing-masing. Hasil debat sementara: ~ Untuk jangka panjang masuk UI, untuk jangka pendek STAN. ~~Tapi, dia itu kan cewek, ntar pas menikah kemungkinan besar karir terhambat. Eits, ntar, dulu, sekarang kan jamannya emansipasi, bisa aja cowoknya yang jadi BRT. ~ STAN sarang korupsi, kalo masuk STAN jadi pegawai negeri. Kalo mau kaya harus korupsi. Tapi kalo masuk UI, lulus masuk jadi akuntan publik. Sekarang ini, orang membayar akuntan publik untuk memanipulasi nilai pajak dan aset. *SIGH*. Jadi gak ada yang beres ~ dll. Yah, udah gue jadi bingung, apa lagi dia nanya saran gue. Buah, gue gak pengalaman ...

I Hate Marvel Civil War Storyline In Comic

See this snippets from The Amazing Spiderman: [1] http://scans-daily.dreamwidth.org/4625006.html The snippets on [1] made it clear: Stan Lee made Spidey have a strong believe in Privacy. The comic strips show how Spidey even have to face charges because of his anonymity. The accuser even made many accusation to other entities for political attacks. A fan-art/art I've found in the 90's illustrated Spiderman standing in front of Peter Parker tomb. I don't know if that was originally from comic book or fan-made, 90's are a long time ago. That art mesmerized me and introduced me to the importance of privacy. In late nineties, I was joined to a program hold by an NGO. So, at that time I know how crucial a privacy was (and still is) to humanity. I'm not exaggerating! Humanity would fall to big financial organizations if people could not voice their fears in anonymity. Whistleblowers around the world would not dare to come up. We would not see any suppression ge...