Skip to main content

Sinetron

Suatu hari, si JP (bukan nama sebenarnya) didaulat untuk membeli kue ulang tahun dari uang patungan untuk si X oleh rekan-rekannya. JP adalah seorang yang tidak suka pergi ke toko, jadi dia bertanya-tanya untuk membeli kue tersebut di mana. Sampai akhirnya terbersitlah pengalamannya yang lalu di mana ada seseorang yang bisa membuat kue yang sangat enak. Ah, si Y ini orangnya ramah dan baik hati, pikir si JP.

Kemudian, JP berusaha menghubungi si Y. Tentunya, si Y yang baik mau mendengarkan JP yang bersahabat. Inilah klimaksnya:

Y: "Kuenya buat sapa emangnya?"
JP: "Kuenya buat ultahnya si X"

Seketika itu juga, raut wajah Y berubah dan menatap tajam ke JP....

*PLAK*

*jengjengjeng! *Terlihat raut wajah JP yang terkejut takut*
*jengjengjeng! *Terlihat raut wajah Y yang terbelalak marah*
*jengjengjeng! *Terlihat raut wajah JP yang terkejut takut*
*jengjengjeng! *Terlihat raut wajah Y yang terbelalak marah*
*jengjengjeng! *Terlihat raut wajah JP yang terkejut takut*
*jengjengjeng! *Terlihat raut wajah Y yang terbelalak marah*
*jengjengjeng! *Terlihat raut wajah JP yang terkejut takut*
*jengjengjeng! *Terlihat raut wajah Y yang terbelalak marah*
*jengjengjeng! *Terlihat raut wajah JP yang terkejut takut*
*jengjengjeng! *Terlihat raut wajah Y yang terbelalak marah*

Ternyata...

Y telah 5 tahun berpacaran dengan Z, namun kandas ditengah jalan akibat si X yang kini menempati hati si Z.

Apakah yang terjadi?

Akankah Y membuatkan kue dengan Baygon sebagai bahan utama?
Akankah X mengetahui kue yang dibuat ini?
Akankah Z mengakui kesalahannya?
Bagaimanakah nasib JP?
Akankah Burhan.. lho kok tiba2 ada Burhan.... :D

--
Kisah ini piktif belaka. Nama dan tokoh hanya karangan belaka. Jika ada kesamaan hanya kebetulan semata.

Produksi
MD II Entertainment
Bekerja sama dengan
Anum PH

edited: v1.1 thx to ramot.

Comments

  1. Anonymous10:17 PM

    Kesamaannya dengan kisah nonfiksinya berapa besar, jep? 99,99%? :P

    ReplyDelete
  2. MD II produksinya gitu? palsu banget jep... klo MD II produksinya gini:

    "Seketika itu juga, raut wajah Y berubah dan menatap tajam ke JP....

    *PLAK*
    *jengjengjeng! *Terlihat raut wajah JP yang terkejut*
    *jengjengjeng! *Terlihat raut wajah Y yang marah*
    *jengjengjeng! *Terlihat raut wajah JP yang terkejut*
    *jengjengjeng! *Terlihat raut wajah Y yang marah*
    *jengjengjeng! *Terlihat raut wajah JP yang terkejut*
    *jengjengjeng! *Terlihat raut wajah Y yang marah*
    *jengjengjeng! *Terlihat raut wajah JP yang terkejut*
    *jengjengjeng! *Terlihat raut wajah Y yang marah*
    *jengjengjeng! *Terlihat raut wajah JP yang terkejut*
    *jengjengjeng! *Terlihat raut wajah Y yang marah*


    Ternyata..."


    Naaaah, ini baruuuu manteps!

    ReplyDelete
  3. @mahli:
    no comment.. :D

    @ramot:
    thx. added.

    ReplyDelete
  4. Anonymous7:19 AM

    Beneran ditambah pula.. wakakakak....

    ReplyDelete
  5. ngga nyangka jep.. loe cocok jd scriptwriter tuk sinetron.. ckckckck... di ppsi kurang kerjaan yag? wakakakkaka

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

STAN vs. UI

Ugh, kasihan banget adek gue. Saking kepinteran dia jadi dapet Akuntansi UI dan STAN. Jadi bingung mau masuk yang mana. Beberapa orang (termasuk orang tua gue), menyarankan masuk STAN. Gue malah memperburuk suasana dengan membela memasuki Akuntansi UI, maklum bela almamater. Duh, gue jadi merasa bersalah bikin dia ragu-ragu. Kira-kira enakan masuk mana, yah? Gue juga gak tahu keuntungan masing-masing. Hasil debat sementara: ~ Untuk jangka panjang masuk UI, untuk jangka pendek STAN. ~~Tapi, dia itu kan cewek, ntar pas menikah kemungkinan besar karir terhambat. Eits, ntar, dulu, sekarang kan jamannya emansipasi, bisa aja cowoknya yang jadi BRT. ~ STAN sarang korupsi, kalo masuk STAN jadi pegawai negeri. Kalo mau kaya harus korupsi. Tapi kalo masuk UI, lulus masuk jadi akuntan publik. Sekarang ini, orang membayar akuntan publik untuk memanipulasi nilai pajak dan aset. *SIGH*. Jadi gak ada yang beres ~ dll. Yah, udah gue jadi bingung, apa lagi dia nanya saran gue. Buah, gue gak pengalaman ...

Installing Goodix Fingerprint Reader Driver on Fedora

I currently have a Lenovo Thinkpad L14 laptop equipped with fingerprint. I was `belok` from KDE Neon to use Fedora 40 because of someone. Now I am tempted to enable my fingerprint: lsusb | grep -i fingerprint Bus 001 Device 004: ID 27c6:55b4 Shenzhen Goodix Technology Co.,Ltd. Fingerprint Reader Dump the firmware Assuming this is a fresh install, lets do some magic by getting some dependencies: sudo dnf install gcc git python-pip python-devel openssl Let's get the source code: git clone --recurse-submodules https://github.com/goodix-fp-linux-dev/goodix-fp-dump.git cd goodix-fp-dump Create an isolated Python environment: python -m venv .v source .v/bin/activate Do the magic: sudo su pip install -r requirements.txt python run_55b4.py exit There are some python scripts available. I run run_55b4.py because my device ID is 27c6: 55b4 . It will spell some nonsense, which is a good thing. That nonsense actually the firmware captured by our device. Also, I typed exit becaus...

Chivalry vs Feminism

Throughout these years I constantly making experiment about how our society perceive about the societal changes. The overhaul of sexist strata and the privilege reformations follow. Note that every change could be perceived as progress or detrimental to the society. The foremost subject that I run is about the opposite of manliness perceived by the oldies vs modern women. The modern era allow women go out from the kitchen into the office. They can have career and enjoy the privilege that men were exclusively had in years. And, can men also do the reverse? Can men also enjoy the privilege of what women do in the past? Can men move from office into the kitchen? And the answer on this era is: NO. While women could reverse their role, men are not allowed to do the same in this society. Society will punish you when a man tries to do that. They will put a healthy man who chose to be at home dad as an irresponsible not-a-man person. If a woman's worth could be rewritten, why not...