Skip to main content

U Think U R Right, Don't You?

Tidakkah Anda sebagai penerus bangsa di bidang IT merasa berdosa
menganjurkan orang2 menggunakan s/w bajakan?

Anda mungkin merasa tidak menganjurkan orang2 utk menggunakannya.
Tetapi, bayangkanlah seandainya orang-orang yang di bidang IT saja
mengatakan GNU/Linux itu susah, bagaimana orang awam mau mencobanya?

Anda mengatakan saya tidak menggunakan s/w bajakan. S/W komersil yang
saya gunakan adalah s/w asli.

Coba bayangkan, Anda sedang berada di suatu negara miskin di Afrika,
katakanlah Uganda. Anda memakan kue Black Forest di tengah-tengah
rakyat Uganda. Keesokan harinya, toko-toko kue dan makanan dijarah habis
dan terjadi riot di tengah2 kota.

Anda katakan bahwa Anda tidak terlibat. Tetapi, alasan utama dari
penduduk mengadakan pemberontakan adalah karena mereka tak tahan
kelaparan karena melihat *seseorang* memakan Black Forest. Mereka
menolak untuk memakan ransum yang telah disediakan oleh UNDP untuk
mereka. Padahal, kadar gizi ransum itu cukup tinggi dan memadai untuk
pertumbuhan.

Anda mengerti maksud saya?

~AndaMampuTapiBangsaIniTidak
~SalahSatuAlasanPakeLinux
~SoriSokNasionalis

Comments

  1. Hm... let me put it this way.
    Lu punya duit cukup buat beli rumah bagus, tapi lu ga beli rumah bagus karena orang di sekitar lu ada yang ga bisa beli rumah bagus?

    Man, get real. Kalau soal terjadi riot itu, bukan yang beli s/w yang salah, yang menjarah lah yang salah, pengen enaknya aja. Si pembeli s/w itu banting tulang supaya bisa beli tauk.

    Btw, xandros ga susah kok. Kalau ubuntu mungkin susah.... xD

    ReplyDelete
  2. Anonymous8:00 AM

    yah susah kali klo mengharapkan setiap masing2 insan di sebuah bangsa untuk berkorban bagi bangsanya.....
    toh setiap individu itu kan unik dengan kebutuhannya masing2

    ReplyDelete
  3. #1 :
    Mot, kalo cuma *ada* yang gak mampu beli rumah bagus, ngapain juga gw sok sial. Tetapi, kalo hampir semua (kalo gak bisa dibilang semua) tetangga gw/loe gak mampu beli rumah bagus.

    ReplyDelete
  4. Kalau semua ga bisa, ya ud pindah rumah aja sekalian... susah bgt. Ini bukan negara komunis dimana semua orang harus sama rata sama rasa.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

STAN vs. UI

Ugh, kasihan banget adek gue. Saking kepinteran dia jadi dapet Akuntansi UI dan STAN. Jadi bingung mau masuk yang mana. Beberapa orang (termasuk orang tua gue), menyarankan masuk STAN. Gue malah memperburuk suasana dengan membela memasuki Akuntansi UI, maklum bela almamater. Duh, gue jadi merasa bersalah bikin dia ragu-ragu. Kira-kira enakan masuk mana, yah? Gue juga gak tahu keuntungan masing-masing. Hasil debat sementara: ~ Untuk jangka panjang masuk UI, untuk jangka pendek STAN. ~~Tapi, dia itu kan cewek, ntar pas menikah kemungkinan besar karir terhambat. Eits, ntar, dulu, sekarang kan jamannya emansipasi, bisa aja cowoknya yang jadi BRT. ~ STAN sarang korupsi, kalo masuk STAN jadi pegawai negeri. Kalo mau kaya harus korupsi. Tapi kalo masuk UI, lulus masuk jadi akuntan publik. Sekarang ini, orang membayar akuntan publik untuk memanipulasi nilai pajak dan aset. *SIGH*. Jadi gak ada yang beres ~ dll. Yah, udah gue jadi bingung, apa lagi dia nanya saran gue. Buah, gue gak pengalaman ...

I Hate Marvel Civil War Storyline In Comic

See this snippets from The Amazing Spiderman: [1] http://scans-daily.dreamwidth.org/4625006.html The snippets on [1] made it clear: Stan Lee made Spidey have a strong believe in Privacy. The comic strips show how Spidey even have to face charges because of his anonymity. The accuser even made many accusation to other entities for political attacks. A fan-art/art I've found in the 90's illustrated Spiderman standing in front of Peter Parker tomb. I don't know if that was originally from comic book or fan-made, 90's are a long time ago. That art mesmerized me and introduced me to the importance of privacy. In late nineties, I was joined to a program hold by an NGO. So, at that time I know how crucial a privacy was (and still is) to humanity. I'm not exaggerating! Humanity would fall to big financial organizations if people could not voice their fears in anonymity. Whistleblowers around the world would not dare to come up. We would not see any suppression ge...