Skip to main content

Menjudulkan Postingan

Apakah yang membuat orang ingin membaca suatu wacana? Tentunya sebuah judul yang terpampang. Tulisan yang dibuat menonjol dengan besar huruf dan ketebalan yang lebih dibandingkan dengan tulisan isi ini merupakan sebuah representasi dari tulisan yang terkandung di dalamnya.

Apakah sebuah judul?

Menurut pelajaran Bahasa Indonesia yang saya dapat, judul adalah sebuah frasa/penggalan kalimat.Contoh dari judul:

# Sebuah Pagi yang Cerah
# Hancurnya Surau Kami
# Harimau Di Tengah-tengah Kucing Garong

Nah, kalo kata koran Lampu Merah, judul adalah sebuah kalimat kompleks dan kadang nyaris kayak paragraf yang ngejelasin isinya supaya gak perlu baca semua.

# Pulang Gak Dapet Uang, Nemu Bini Selingkuh, Eh, Marah, Bini Dihajar Mati.
# Salah Naro Anunya, Si Kakek Malah Bikin Anak, Si Cucu Lapor, Emaknya Naek Pitam dan Si Kakek Mati Digebuk Massa.
# Pulang Sekolah Gak Langsung Ke Rumah, Ketemu Gerombolan Pelajar Dari Sekolah Laen, Eh Kejebak Tawuran, Mati, Deh...

Sekarang, mana yang benar?

Kalau menurut peraturan negara ini, judul adalah sebuah frasa. Tetapi, kalau menurut statistik penjualan, judul adalah sebuah kalimat kompleks.

Jadi, apakah judul sebuah definisi resmi atau sebuah definisi populer?

Comments

  1. Anonymous3:01 PM

    sebenarnya gak perlu seketat itu walau sebaiknya memang berupa frasa.

    Untuk kasus lampu merah,kan ditandai dengan tanda kurung. Jadi sebenarnya yang di dalam tanda kurung adalah subjudul.


    Lagipula,
    setidaknya merangsang tukang becak, tukang ojek untuk membaca.

    ReplyDelete
  2. Gw gak tahu,sih, soal segmentasi. Tapi, seingat gw, Bahasa Indonesia adalah salah satu prasyarat adanya bangsa ini. Nah, kalo klausulnya aja ud gak jelas gini, maka perlukah kita kuatir terhadap relevansi bangsa ini?

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

STAN vs. UI

Ugh, kasihan banget adek gue. Saking kepinteran dia jadi dapet Akuntansi UI dan STAN. Jadi bingung mau masuk yang mana. Beberapa orang (termasuk orang tua gue), menyarankan masuk STAN. Gue malah memperburuk suasana dengan membela memasuki Akuntansi UI, maklum bela almamater. Duh, gue jadi merasa bersalah bikin dia ragu-ragu. Kira-kira enakan masuk mana, yah? Gue juga gak tahu keuntungan masing-masing. Hasil debat sementara: ~ Untuk jangka panjang masuk UI, untuk jangka pendek STAN. ~~Tapi, dia itu kan cewek, ntar pas menikah kemungkinan besar karir terhambat. Eits, ntar, dulu, sekarang kan jamannya emansipasi, bisa aja cowoknya yang jadi BRT. ~ STAN sarang korupsi, kalo masuk STAN jadi pegawai negeri. Kalo mau kaya harus korupsi. Tapi kalo masuk UI, lulus masuk jadi akuntan publik. Sekarang ini, orang membayar akuntan publik untuk memanipulasi nilai pajak dan aset. *SIGH*. Jadi gak ada yang beres ~ dll. Yah, udah gue jadi bingung, apa lagi dia nanya saran gue. Buah, gue gak pengalaman ...

I Hate Marvel Civil War Storyline In Comic

See this snippets from The Amazing Spiderman: [1] http://scans-daily.dreamwidth.org/4625006.html The snippets on [1] made it clear: Stan Lee made Spidey have a strong believe in Privacy. The comic strips show how Spidey even have to face charges because of his anonymity. The accuser even made many accusation to other entities for political attacks. A fan-art/art I've found in the 90's illustrated Spiderman standing in front of Peter Parker tomb. I don't know if that was originally from comic book or fan-made, 90's are a long time ago. That art mesmerized me and introduced me to the importance of privacy. In late nineties, I was joined to a program hold by an NGO. So, at that time I know how crucial a privacy was (and still is) to humanity. I'm not exaggerating! Humanity would fall to big financial organizations if people could not voice their fears in anonymity. Whistleblowers around the world would not dare to come up. We would not see any suppression ge...