Skip to main content

Belajarkah Kita?

Selama ini dunia pendidikan tinggi tidak pernah diuntungkan dari perangkat lunak berlisensi tertutup. Selama ini dunia pendidikan tinggi di Indonesia telah mengajarkan kejahatan kepada mahasiswanya. Pendidikan tinggi di Indonesia telah secara nyata pelanggaran hukum terhadap penggunaan perangkat lunak berlisensi tertutup. Lebih lagi, dunia pendidikan tinggi mengajarkan ketidakpedulian mereka terhadap ekonomi bangsa yang tidak mampu menjangkau perangkat lunak berlisensi tertutup.

Mengapa pendidikan tinggi tidak berani mengambil inisiatif untuk mengembangkan perangkat lunak bebas secara penuh seperti seluruh dunia?

Coba tanya, berapa banyak mahasiswa Indonesia yang pernah mengenal LATeX? LATeX yang secara defacto telah menjadi standar dalam penulisan karya ilmiah. Apakah kita hanya tahu cara mengutip tanpa menyebutkan sumber? (plagiarisme)

Tanyakanlah kepada mahasiswa ilmu komputer, aplikasi apakah yang mengizinkan mereka untuk berinovasi?

Tentunya bukan perangkat lunak berlisensi tertutup, melainkan perangkat lunak berlisensi bebas. Lisensi yang paling utama yang sering digunakan adalah GPL, yang bisa berarti GNU Public License atau pun Glodok Punya License alias bajakan.

Ah, besok mau presentasi. Mau tidur dulu, ah....

Duh, akhir-akhir ini para pengguna perangkat lunak bebas di kampusku semakin berkurang. Apakah mereka sudah sebagai pengguna bukan sebagai pengembang?

Aduh, capai sekali. Apakah ada buktinya kalau penggunaan perangkat lunak sepert M*DN mendatangkan inovasi, ataukah hanya mendatangkan kegampangan dalam menggunakan (ease of use)?

Selamat menjadi pengguna yang baik.

Comments

Popular posts from this blog

STAN vs. UI

Ugh, kasihan banget adek gue. Saking kepinteran dia jadi dapet Akuntansi UI dan STAN. Jadi bingung mau masuk yang mana. Beberapa orang (termasuk orang tua gue), menyarankan masuk STAN. Gue malah memperburuk suasana dengan membela memasuki Akuntansi UI, maklum bela almamater. Duh, gue jadi merasa bersalah bikin dia ragu-ragu. Kira-kira enakan masuk mana, yah? Gue juga gak tahu keuntungan masing-masing. Hasil debat sementara: ~ Untuk jangka panjang masuk UI, untuk jangka pendek STAN. ~~Tapi, dia itu kan cewek, ntar pas menikah kemungkinan besar karir terhambat. Eits, ntar, dulu, sekarang kan jamannya emansipasi, bisa aja cowoknya yang jadi BRT. ~ STAN sarang korupsi, kalo masuk STAN jadi pegawai negeri. Kalo mau kaya harus korupsi. Tapi kalo masuk UI, lulus masuk jadi akuntan publik. Sekarang ini, orang membayar akuntan publik untuk memanipulasi nilai pajak dan aset. *SIGH*. Jadi gak ada yang beres ~ dll. Yah, udah gue jadi bingung, apa lagi dia nanya saran gue. Buah, gue gak pengalaman ...

I Hate Marvel Civil War Storyline In Comic

See this snippets from The Amazing Spiderman: [1] http://scans-daily.dreamwidth.org/4625006.html The snippets on [1] made it clear: Stan Lee made Spidey have a strong believe in Privacy. The comic strips show how Spidey even have to face charges because of his anonymity. The accuser even made many accusation to other entities for political attacks. A fan-art/art I've found in the 90's illustrated Spiderman standing in front of Peter Parker tomb. I don't know if that was originally from comic book or fan-made, 90's are a long time ago. That art mesmerized me and introduced me to the importance of privacy. In late nineties, I was joined to a program hold by an NGO. So, at that time I know how crucial a privacy was (and still is) to humanity. I'm not exaggerating! Humanity would fall to big financial organizations if people could not voice their fears in anonymity. Whistleblowers around the world would not dare to come up. We would not see any suppression ge...